love islam

love islam

Selasa, 09 Januari 2018

Resume Skripsi

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
(STUDI KASUS PT.NAV KARAOKE KELUARGA MANYAR KERTOARJO SURABAYA)
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi 
Disusun Oleh :
DIAN PUJI ARIYANTO
NIM : 01207075

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAROTAMA
SURABAYA
2010

  Dengan adanya kualitas pelayanan yang baik di dalam suatu perusahaan, akan menciptakan kepuasan bagi para konsumennya. Setelah konsumen merasa puas dengan produk atau jasa yang diterimanya, konsumen akan membandingkan pelayanan yang diberikan. Apabila konsumen merasa benar-benar puas, mereka akan membeli ulang serta memberi rekomendasi kepada orang lain untuk membeli di tempat yang sama. Oleh karena itu perusahaan harus memulai 2 memikirkan pentingnya pelayanan pelanggan secara lebih matang melaui kualitas pelayanan, karena kini semakin disadari bahwa pelayanan (kepuasan pelanggan) merupakan aspek vital dalam rangka bertahan dalam bisnis dan memenangkan persaingan (Tjiptono, 2004:145).
     Bersamaan dengan adanya perubahan lingkungan yang terjadi dan adanya perubahan perilaku manusia, dan aktivitas manusia yang semakin padat setiap harinya, maka semakin mendorong bertambahnya permintaan akan kebutuhan rekreasi. Apalagi kebisingan dan terjadinya polusi di kota membuat manusia ingin mencari suasana yang lebih tenang dan jauh dari polusi, daerah pegunungan menjadi pilihan bagi mereka. Semakin bertambahnya permintaan konsumen akan mendorong para pengusaha di bidang pariwisata khususnya Agrowisata Kebun Teh Pagilaran untuk ikut bersaing menawarkan kelebihan-kelebihannya. Banyak faktor yang perlu diperhatikan untuk mempengaruhi konsumen salah satunya kualitas pelayanan Agrowisata Kebun Teh Pagilaran itu sendiri yang dapat diberikan oleh perusahaan, sehingga konsumen merasa terpuaskan. Agrowisata Kebun Teh Pagilaran yang merupakan salah satu pariwisata alam di Jawa Tengah yang sudah terkenal sampai ke luar kota. Ini terbukti dengan banyaknya pengunjung dari luar daerah kota Batang seperti misalnya: Salatiga, Semarang, Jakarta, dan Cirebon, yang datang untuk menghabiskan waktu bersama keluarga di daerah wisata tersebut.  
                Berdasarkan pada hasil analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan pada penelitian ini, didapat persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,271 X1 + 0,197 X2 + 0,201 X3 + 0,316 X4 + 0,165 X5 Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa koefisien dari persamaan regresi adalah positif. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel bukti fisik (X1) memiliki koefisien regresi sebesar 0,271 (bertanda positif) terhadap kepuasan konsumen (Y) dan nilai thitung sebesar 3,430 dengan tingkat signifikansi 0,001 (< 0.05). Hal ini berarti bahwa bukti fisik (X1) berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen (Y). Dengan demikian Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa bukti fisik (X1) berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen (Y) dapat diterima. 2. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel kehandalan (X2) memiliki koefisien regresi sebesar 0,197 (bertanda positif) terhadap kepuasan konsumen (Y) dan nilai thitung sebesar 2,318 dengan tingkat signifikansi 0,023 (< 0.05). Hal ini berarti bahwa kehandalan (X2) berpengaruh positif terhadap kepuasan 95 konsumen (Y). Dengan demikian Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa kehandalan (X2) berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen (Y) dapat diterima. 3. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel daya tanggap (X3) memiliki koefisien regresi sebesar 0,201 (bertanda positif) terhadap kepuasan konsumen (Y) dan nilai thitung sebesar 2,688 dengan tingkat signifikansi 0,008 (< 0.05).
                Hal ini berarti bahwa daya tanggap (X3) berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen (Y). Dengan demikian Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa daya tanggap (X3) berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen (Y) dapat diterima. 4. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel jaminan (X4) memiliki koefisien regresi sebesar 0,316 (bertanda positif) terhadap kepuasan konsumen (Y) dan nilai thitung sebesar 3,959 dengan tingkat signifikansi 0,000 (< 0.05). Hal ini berarti bahwa jaminan (X4) berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen (Y). Dengan demikian Hipotesis 4 yang menyatakan bahwa jaminan (X4) berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen (Y) dapat diterima. 5. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel kepedulian (X5) memiliki koefisien regresi sebesar 0,165 (bertanda positif) terhadap kepuasan konsumen (Y) dan nilai thitung sebesar 2,095 dengan tingkat signifikansi 0,039 (< 0.05). Hal ini berarti bahwa kepedulian (X5) berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen (Y). Dengan demikian Hipotesis 5 yang menyatakan bahwa 96 kepedulian (X5) berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen (Y) dapat diterima. 6. Nilai Adjusted R square diperoleh sebesar 0,517. Hal ini berarti bahwa 51,7% kepuasan konsumen (Y) dapat dijelaskan oleh variabel bukti fisik (X1), kehandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4), dan kepedulian (X5). Sedangkan 48,3% dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 5.2 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini juga masih memiliki keterbatasan-keterbatasan.

Senin, 20 November 2017

SOFTSKILL


ISO 9000

yaitu kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi


keluarga dari sistem standar manajemen mutu yang dirancang untuk membantu organisasi dalam memastikan bahwa organisasi dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan stakeholdernya serta dapat memenuhi persyaratan Perundangan, hukum dan peraturan yang terkait dengan produk atau Jasanya.  ISO 9001 berkaitan erat dengan dasar dasar dari sistem manajemen mutu, badan sertifikasi adalah pihak ketiga yang memberikan konfirmasi secara independen yang menyatakan bahwa organisasi sudah memenuhi persyaratan ISO 9001. ada Lebih dari satu juta perusahaan atau organisasi di seluruh dunia yang telah disertifikasi , dan menjadikan  ISO 9001 salah satu alat manajemen yang paling banyak digunakan di dunia saat ini.
perusahaan yang menggunakan iso 9000 yaitu PT. KMI Wire and Cable Tbk dan                PT. Krakatau Steel (Persero)

ISO 14000
yaitu manajemen mutu dalam hal berkaitan dengan bagaimana sebuah produk diproduksi ketimbang tentang produk itu sendiri. Sebagaimana halnya ISO 9000, sertifikasinya dilakukan oleh pihak ketiga, bukan oleh ISO sendiri
perusahaan yang menggunakan iso 14000 yaitu PT. Komatsu Indonesia dan                        PT. Bakrie Metal Industries

UU no 19
hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
contoh : Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) bersama Menteri Hukum dan HAM (Kemenkumham) menutup sejumlah konten dan hak akses pengguna pelanggaran hak cipta. "Yakni menayangkan produksi film secara online atau streaming pada situs di internet‎. Menampilkan tayangan yang tidak sesuai, terutama tidak sesuai dengan kesenian atau ilegal," kata Menkominfo Rudiantara di kantornya, Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Prosedur Pendaftaran Haki
  • Pemohon paten harus memenuhi segala persyaratan.
  • Dirjen HAKI akan mengumumkannya 18 (delapan belas) bulan setelah tanggal penerimaan permohonan paten.
  • Pengumuman berlangsung selama 6 (enam) bulan untuk mengetahui apakah ada keberatan atau tidak dari masyarakat.
  • Jika tahap pengumuman ini terlewati dan permohonan paten diterima, maka pemohon paten berhak mendapatkan hak patennya untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun sejak terjadi filling date.Cara Pendaftaran Hak Atas Kekayaan Milik Intelektual, Hak Paten, Hak Cipta, Merek.

Rabu, 27 September 2017

Etika

Pengertian Etika adalah  ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq), kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq, nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan masyarakat

Profesi & profesionalisme

Profesi yaitu  aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal

Profesionalisme yaitu sikap sesorang profesional atau profi.










*kepakaran teknik industri : Mampu mengalokasikan segala sesuatu dengan optimal dengan   efisien. Seorang sarjana teknik industri merencanakan, menjalakan, mengendalikan, dan mengoptimalkan proses dalam segala sistem terutama sistem produksi



*berikut ini beberapa karakter tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari 
- melanggar aturan lalu lintas
- tidak disiplin
            - pemalas






*berikut ini beberapa tulisan aktifitas tidak beretika profesional dalam bekerja :
- berbicara dengan kalimat yang tidak sopan kepada atasan
- melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan peraturan perusahaan
- melanggar kebijakan



Rabu, 15 Maret 2017

Dampak manusia dan lingkungan

DAMPAK MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN

manusia dapat membuat teknologi baru yang lebih canggih yang bisa membantu pelestarian lingkungan.

Penghijauan
Penghijauan ini maksudnya adalah menanam pepohonan di area- area yang belum banyak pepohonannya.
positif karena kita semua mengetahui bahwa pepohonan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari- hari. Pepohonan dapat menjadi rumah- rumah bagi binatang, selain itu pepohonan juga merupakan penghasil oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia.

Pembuatan taman kota
karena taman kota merupakan tempat yang sangat berpotensi mengandung pohon- pohon yang hijau bila dibandingkan dengan keadaan kota yang serba gedung- gedung. Dan
akan menjadi tempat bernaungnya binatang- binatang dan juga tumbuhan berbagai jenis.

Pemuliaan
Manusia apabila secara kolektif atau bersama- sama saling merawat, menjaga dan memuliakan lingkungan maka hal ini akan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup tumbuh- tumbuhan maupun binatang yang ada di lingkungan tersebut.


DAMPAK LINGKUNGAN TERHADAP MANUSIA

manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial . Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.

Senin, 02 Januari 2017

DATA SEKUNDER PADA METODE PENELITIAN

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan. data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia, misalnya di perpustakaan, perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi perdagangan, biro pusat statistik, dan kantor-kantor pemerintah

tujuan dari data sekunder 

-dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah yang akan kita teliti. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan penelitian dalam suatu perusahaan, perusahaan menyediakan company profile atau data administratif lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah penelitian.

-untuk memperjelas masalah dan menjadi lebih operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang tersedia, kita dapat mengetahui komponen-komponen situasi lingkungan yang mengelilinginya. Hal ini akan menjadi lebih mudah bagi peneliti untuk memahami persoalan yang akan diteliti

-memunculkan solusi permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja.

Kita perlu memilih metode pencarian data sekunder apakah itu akan dilakukan secara manual atau dilakukan secara online 

-oniline : Dengan berkembangnya teknologi Internet maka munculah banyak data base yang menjual berbagai informasi bisnis maupun non-bisnis. Data base ini dikelola oleh sejumlah perusahaan jasa yang menyediakan informasi dan data untuk kepentingan bisinis maupun non-bisnis. Tujuannya ialah untuk memudahkan perusahaan, peneliti dan pengguna lainnya dalam mencari data.

-manual : Sampai saat ini masih banyak organisasi, perusahaan, kantor yang tidak mempunyai data base lengkap yang dapat diakses secara online. Oleh karena itu, kita masih perlu melakukan pencarian secara manual  dengan melihat buku indeks, daftar pustaka, referensi, dan literature yang sesuai dengan persoalan yang akan diteliti.

Setelah metode pencarian data sekunder kita tentukan, langkah berikutnya ialah melakukan penyaringan dan pengumpulan data. Penyaringan dilakukan agar kita hanya mendapatkan data sekunder yang sesuai saja, sedang yang tidak sesuai dapat kita abaikan. Setelah proses penyaringan selesai, maka pengumpulan data dapat dilaksanakan.

SUMBER : http://www.langtoninfo.com/web_content/9780521870016_excerpt.pdf

Senin, 24 Oktober 2016

Perkembangan Atau Kemajuan Teknologi Di Indonesia

          Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di indonesia berkembang dari tahun ke tahun sejak indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia pada masa penjajahan dipelopori dan diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada waktu itu masyarakat diperkenalkan pada persenjataan modern baik yang ringan maupun yang berat. Teknologi lain yang diperlihatkan dan digunakan oleh Belanda berupa kendaraan tempur dan alat-alat transportasi lainnya. Teknologi-teknologi tersebut berasal dari negara-negara di Eropa. Kemudian pemerintah kolonial Belanda menanamkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan di sekolah-sekolah maupun dengan cara penggunaan secara langsung kepada masyarakat di indonesia.
          Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dari barat di Indonesia membawa dampak bagi kemajuan negara Indonesia. Masyarakat Indonesia mulai melakukan pergerkan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di samping itu penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia juga membawa dampak bagi semangat juang bangsa Indonesia. Mereka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk mencari informasi-informasi terkini mengenai keadaan dunia. Oleh karena itu masyarakat Indonesia benar-benar terbantu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
          Pada masa kolonial perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belum begitu maksimal. Pemerintah koloniallah yang menjadi penyebab perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia. Pemerintah kolonial menghalangi akses-akses masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi dari barat ke Indonesia. Mereka juga melakukan pelarangan terhadap pendidikan bagi masyarakat Indonesia untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Akibatnya indonesia tertinggal jauh dengan negara-negara di sekitarnya. Secara keseluruhan penyebab lain dari ketertinggalan Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
          Pada masa kolonial perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belum begitu maksimal. Pemerintah koloniallah yang menjadi penyebab perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia. Pemerintah kolonial menghalangi akses-akses masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi dari barat ke Indonesia. Mereka juga melakukan pelarangan terhadap pendidikan bagi masyarakat Indonesia untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Akibatnya indonesia tertinggal jauh dengan negara-negara di sekitarnya. Secara keseluruhan penyebab lain dari ketertinggalan Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut :
1.       Terbatasnya jumlah orang Indonesia yang mendapat pendidikan terutama pendidikan tinggi
2.       Masyarakat Indonesia jarang terlibat langsung dalam pengembangan iptek
3.       Pemerintah Belanda dan perusahaan-perusahaan yang berada di indonesia untuk melakukan alih teknologi.
4.       Minimnya industrialisasi.
5.       Kurangnya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia sendiri.
          Setelah merdeka, perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi berkembang pesat di Indonesia. Hal ini didorong dengan terbukanya akses-akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia. Kemerdekaan menciptakan keadilan dalam mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia. Mereka mempelajari sedikit demi sedikit di sekolah-sekolah yang sudah dibuka untuk semua kalangan masyarakat Indonesia. Dengan bekal pengetahuan ini kemudian masyarakat Indonesia melakukan berbagai inovasi dan eksperimen ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di Indonesia.
          Belum lama ini, Pemerintah Indonesia kembali memperpanjang status kontrak izin pertambangan yang dilakukan oleh PT Freeport di tanah Papua. Selama beberapa dekade terakhir, tambang mineral di Papua telah dikeruk secara edan-edanan oleh Freeport, namun mirisnya keuntungan mineral yang mencapai milyaran dollar amerika itu tak berdampak signifikan bagi Provinsi paling Timur di Indonesia itu. Infrastruktur serta tingkat perekonomian di Papua masih tetap jalan di tempat. Berkali lipat jauh tertinggal di bawah pembangunan masif Pulau Jawa.
          Namun kenyataannya, mineral tambang yang dikeruk Freeport di Papua adalah sumber energi Bumi yang tak bisa diperbarukan. Ada saatnya kekayaan tanah Papua akan habis dikeruk.
          Lalu dengan cara apa lagi Indonesia dapat mandiri mengembangkan teknologi energi terbarukan? Jawabannya adalah nuklir!
          Pertanyaan besar kemudian menjalar, sejauh mana perkembangan tekologi nuklir Indonesia? Mungkinkah Indonesia bisa mandiri lewat perkembangan energi nuklir?
          Sesungguhnya, nuklir tak asing lagi bagi para ilmuwan di Indonesia. Sejak satu dekade pasca Indonesia merdeka, yakni pada 1954 Indonesia sudah mencetuskan ide pengembangan dan pemanfaatan energi nuklir demi terciptanya sumber energi Indonesia yang ramah lingkungan dan bisa diperbarui. Secara arti, Nuklir adalah teknologi tinggi yang lahir dari reaksi inti atom yang bisa dimanfaatkan dalam berbagai hal. Sumber energi nuklir punya kekuatan yang sangat besar, dan bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi besar untuk menghidupi kehidupan manusia.
          Di Indonesia, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) adalah lembaga yang berperan aktif untuk riset penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan energi nuklir di Indonesia.
          Dikutip dari laman Tempo, selama sekian dekade mengembangkan dan meneliti energi nuklir di Indonesia lewat peneliti-peneliti hebat asli dalam negeri, BATAN telah mencapai berbagai hasil di bermacam bidang, seperti pangan, kesehatan dan obat-obatan, energi, industri, sumber daya alam, dan lingkungan.
          Lalu untuk urusan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, Indonesia pun ternyata menjadi yang paling siap mengaplikasikannya di Asia Tenggara. Pasalnya sudah lebih dari 30 tahun BATAN menyiapkan dan meneliti apapun risiko serta implikasi positif penggunaan energi nuklir sebagai pembangkit listrik.
          Sedangkan dalam urusan pertanian, penggunaan energi nuklir pun sudah mulai diterapkan kepada para petani-petani lokal di Indonesia. Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) BATAN dengan teknik pemuliaan mutasi radiasi mampu menciptakan benih unggul. Lewat benih unggulan yang direkayasa lewat aplikasi nuklir ini, Varietas pagi yang memiliki julukan Sidenuk hasil riset BATAN bisa panen sebanyak 9,1 ton gabah kering giling per hektare sawah. Angka ini jelas jauh lebih banyak dibanding varietas pagi lainnya.
          Jika dijabarkan tentu sudah banyak sekali pengembangan aplikasi teknologi nuklir yang dikembangkan BATAN untuk kehidupan masyarakat Indonesia. Namun memang diakui, bahwa masih banyak juga masyarakat Indonesia yang hanya menganggap bahwa energi nuklir tidak aman dan rawan kebocoran sehingga menyebabkan dampak negatif lainnya. Alasan inilah yang menjadi penghambat terbesar mengapa selama sekian dekade, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Indonesia belum juga terwujud.
          Padahal kenyataannya, dengan tingkat polusi Indonesia yang demikian besar, nuklir adalah jawaban energi terbarukan yang paling aman di Indonesia. Jika nuklir dikontrol dan diaplikasikan secara tepat, manfaatnya bagi masyarakat tentu akan jauh lebih hebat.

Dampak Perkembangan Teknologi
           Sisi positifnya adalah masyarakat yang menjadi pengguna aktif teknologi, situs-situs, serta media komunikasi sosial, mereka dapat menyampaikan informasi dan juga mendapatkan informasi secara lebih mudah. Komunikasi khususnya di Indonesia terasa seakan menjadi lebih mudah seiring perkembangan teknologi ini.Bila dilihat dari sisi negatifnya, kemajuan teknologi ini membuat orang menjadi malas untuk berkomunikasi secara langsung. Orang lebih memilih berinteraksi melalui handphonenya ketimbang berkomunikasi dengan orang disekitarnya.

Dampak Perkembangan Teknologi Bagi Budaya Indonesia
           Adanya teknologi baru dapat menciptakan kebudayaan yang baru pada masyarakat serta teknologi sebagai pertanda kemajuan kebudayaan. Semakin berkembangnya teknologi dimana informasi apa saja bisa masuk dalam kehidupan masyarakat kita, berarti ikut serta mempengaruhi tergesernya nilai-nilai budaya Indonesia ini. Banyak masyarakat Indonesia, terutama generasi muda kebanyakan lebih suka terhadap budaya asing ketimbangkebudayaan Indonesia sendiri. Hal ini menuntut kita untuk lebih waspada dalam menerima budaya luar/asing.
          Perkembangan teknologi tentu membawa perubahan yang begitu baik dan pesat dalam kehidupan manusia. Perkembangan itu baik adanya jika sesuai dengan apa yang diharapkan. Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan berbudaya. Teknologi sendiri dapat muncul dari ilmu pengetahuan yang selalu berkembang dari zaman ke zaman. Namun, pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembentukan budaya mempunyai dampak positif maupun negatif.
Dari dampak negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi informasi ini adalah terciptanya sifat dan sikap ketergantungan kepada teknologi yang semakin canggih sehingga banyak orang yang mulai melupakan nilai-nilai kebudayaan yang ada di Indonesia. Sebagai salah satu contoh, anak-anak zaman sekarang lebih senang bermain dengan gadget canggih dibandingkan dengan permainan tradisional yang merupakan salah satu kebudayaan Indonesia. Dengan hal tersebut, maka anak-anak tersebut tidak dapat mengenal bahkan melestarikan budaya-budaya yang ada di Indonesia sejak dahulu.


http://blog.act.id/melihat-lebih-jauh-perkembangan-teknologi-nuklir-indonesia/
http://mqorif.student.umm.ac.id/2016/06/16/perkembangan-atau-kemajuan-teknologi-di-indonesia/





Senin, 03 Oktober 2016

Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan dari pada masa pra positivisme, positivisme, post positivisme. Jelaskan ?



A.MASA PRA POSTIVISME

Paradigma didalam ilmu pengetahuan memiliki ragam yang demikian banyak, baik yang berlandaskan pada aliran pemikiran Logico Empiricism maupun Hermeneutic. Pada masa pra positivisme Masing-masing memiliki paradigma tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. mempunyai paradigma bahwa realitas dan apa yang benar adalah tunggal, konkret, dan dapat dibagi-bagi; hubungan antara yang mengetahui dan yang diketahui terlepas satu sama lain; generalisasi yang bebas dari waktu dan konteks dapat dilakukan; hubungan sebab-akibat dapat dipastikan karena ada itu penyebab yang nyata; nilai tidak berperan karena penelitian itu bebas nilai. Pra Positivisme mempunyai dua sisi yaitu bersifat logis dan empiris sehingga riset adalah mengetahui dan atau berpikir ilmiah.
bahwa realitas adalah lebih dari satu hubungan antara yang mengetahui dan yang diketahui tidak terpisahkan dan interaktif; generalisasi yang bebas waktu dan konteks tidak dimungkinkan sehingga hipotesis yang dibuat terikat waktu dan konteks; tidak ada penyebab yang sebenarnya karena semua entitas saling membentuk; penelitian itu terikat pada nilai. 
Permasalahan bagi penelitian teologi adalah apakah penelitian teologi itu menggunakan pendekatan positif. Pada batas-batas tertentu penelitian teologi mempunyai ciri-ciri paradigma positivis, namun hanya mengandalkan paradigma belaka tidaklah memadai. Demikian juga hanya mengandalkan paradigma pra-positivisme tidaklah memadai. Harus diingat bahwa penelitian mempunyai pra-anggapan (misal. ada kuasa adi kodrati) yang mempengaruhi pra-anggapan tentang nilai, pengetahuan, logika, sejarah dan bahasa. Dapat dikatakan bahwa penelitian teologi mencakup berbagai metode penelitian ilmu-ilmu lainnya sehingga diperlukan pembelajaran metode-metode teologi dan metode-metode ilmu lainnya yang relevan dengan bidang teologi. Jadi dalam bidang keagamaan, penelitian dilakukan untuk kepentingan pelayanan, yaitu untuk melayani Allah dan manusia.

B.MASA POSITIVISME

Ajaran positivisme timbul pada abad 19 dan termasuk jenis filsafat abad modern. Kelahirannya hampir bersamaan dengan empirisme. Kesamaan diantara keduanya antara lain bahwa keduanya mengutamakan pengalaman. Perbedaannya, positivisme hanya membatasi diri pada pengalaman-pengalaman yang objektif, sedangkan empirisme menerima juga pengalaman-pengalaman batiniah atau pengalaman yang subjektif. Kata Positivisme merupakan turunan dari kata positive. John M. Echols mengartikan positive dengan beberapa kata yaitu positif (lawan dari negatif), tegas, pasti, meyankinkan[1]. Dalam filsafat, positivisme berarti suatu aliran filsafat yang berpangkal pada sesuatu yang pasti, faktual, nyata, dari apa yang diketahui dan berdasarkan data empiris. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, positivisme berarti  aliran filsafat yang beranggapan bahwa pengetahuan itu semata-mata berdasarkan pengalaman dan ilmu yang pasti. Sesuatu yang maya dan tidak jelas dikesampingkan, sehingga aliran ini menolak sesuatu seperti metafisik dan ilmu gaib dan tidak mengenal adanya spekulasi. Aliran ini berpandangan bahwa manusia tidak pernah mengetahui lebih dari fakta-fakta, atau apa yang nampak, manusia tidak pernah mengetahui sesuatu dibalik fakta-fakta. Ajaran positivisme timbul pada abad 19 dan termasuk jenis filsafat abad modern. Kelahirannya hampir bersamaan dengan empirisme. Kesamaan diantara keduanya antara lain bahwa keduanya mengutamakan pengalaman. Perbedaannya, positivisme hanya membatasi diri pada pengalaman-pengalaman yang objektif, sedangkan empirisme menerima juga pengalaman-pengalaman batiniah atau pengalaman yang subjektif.  
C.MASA POS POSITIFISME

Salah satu pendiri pospositivisme adalah Karl Popper. Karl Popper lahir di   ViennaAustria28 Juli 1902 Popper merupakan salah satu dari sekian banyak filsuf ilmu dan pakar dalam bidang psikologi belajar. Popper dikenal dengan gagasan falsifikasi, sebagai lawan dari verifikasi terhadap ilmuFalsifikasi adalah gagasan melihat suatu teori dari sudut pandang kesalahan.
Saya berpendapat bahwa tujuan falsifikasi dimungkinkan semata-mata untuk terus-menerus mencari kebenaran suatu teori, bukan sebagai sikap subyektif untuk mencari-cari kesalahan yang motif negatif. Falsifikasi ala Popper di sini mempunyai motif positif. Salah satu contoh falsifikasi telah disebutkan di depan pada kasus Galileo Galilei yang membantah atau melakukan falsifikasi terhadap teori geosentris dengan mengemukakan teori heliosentris.
Di zaman yang lebih modern Albert Einstein juga melakukan falsifikasi teori tentang relativitas dalam mekanika. Einstein pada tahun 1905 memaparkan teori elektrodinamika benda yang bergerak. Dia memanfaatkan teori elektro-dinamika dari Maxwell, untuk menemukan batasan dari mekanika Newton, membenturkan kedua teori, yakni mekanika klasik dengan teori elektro-magnetisme. Einstein hendak menunjukan bahwa kerangka fisika dan mekanika klasik yang berbasis ruang dan waktu absolut, yang secara matematik dituliskan sebagai transformasi Galileo Galilei, tidak berlaku dalam kecepatan amat tinggi. Einstein sekaligus membantah teori dari Heinrich Hertz mengenai medium yang disebut ether pembawa cahaya, dimana gaya listrik dan gaya magnet tidak dapat melampaui batasan ruang. Dengan teorinya yang dijuluki sebagai Teori Relativitas Khusus itu Einstein menunjukan ternyata tidak ada waktu absolut, akan tetapi hanya ada ruang- waktu yang tergantung dari relasi-sistem. Dengan kata lain, dalam ruang-waktu yang memuai secara cepat, pengukur waktu yang berdetik cepat-pun akan berjalan lebih lambat. Teori elektro-dinamika benda bergerak itu, kemudian terbukti dalam percobaan di laboratorium menggunakan jam atom, serta dalam pengamatan waktu paruh dari partikel yang bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya
Kembali pada pemikiran Karl Popper tentang gagasan prinsip falsifikasinya. Popper menggarisbawahi bahwa akal baru sungguh-sungguh bersifat kritis, apabila mau membuang parameter yang mula-mula dipaksakan (imposed regulaties). Pandangan ini disebut pula sebagai rasionalisme kritis di mana rasionalisme tidak berarti bahwa pengetahuan didasarkan pada nalar seperti dikatakan Descartes dan Leibniz, melainkan bahwa sifat rasional dibentuk lewat sikap yang selalu terbuka untuk kritik. Inilah di antaranya prinsip falsifikasi yang diutarakan oleh Popper dalam melakukan kritik terhadap paradigma positivisme yang dianggap kaku dengan cara menggunakan serta hanya mengakui metoda ilmiah yang umumnya digunakan (bersifat positivistik).
Senada dengan Karl Popper adalah I. Lakatos dalam tulisannya berjudul History of Science and its Rational Reconstructions pada buku Boston Studies in the Phylosophy of Science (1971) yang juga menyetujui model deduktif dalam metode ilmiah. Namun Lakatos menyangkal adanya kemungkinan untuk experimentum crucis, yaitu keadaan bahwa satu falsifikasi saja bisa menghancurkan suatu teori. Ia berpendapat bahwa yang terjadi dalam pembaharuan suatu ilmu sebetulnya merupakan peralihan dari teori yang satu ke teori yang lain. Teori-teori beruntun atau berdampingan sebagai alternative. Jika itu menghasilkan teori yang lebih baik, itu disebut program penelitian progresif, kalau tidak dinamakan degeneratif. Van Peursen tidak menggolongkan kritik Lakatos ini ke dalam paradigma konstruktivisme, tapi dia mengistilahkannya pemikiran Lakatos tersebut sebagai “bentuk peralihan yang mendekati kelompok ini (konstruktivisme)
Dengan menganggap teori itu salah, dan dengan segala upaya dibuktikan kesalahan tersebut hingga mutlak salah, dibuatlah teori baru yang menggantikannya. Salah satu bentuk paradigma pospositivisme adalah paradigma interpretatif. Pendekatan interpretif berasal dari filsafat Jerman yang menitikberatkan pada peranan bahasa, interpretasi dan pemahaman dalam ilmu sosial. Pendekatan ini memfokuskan pada sifat subjektif dari dunia social dan berusaha memahaminya dari kerangka berpikir objek yang sedang dipelajarinya. Manusia secara terus menerus menciptakan realitas sosial mereka dalam rangka berinteraksi dengan yang lain (Schutz, 1967 dalam Ghozali dan Chariri, 2007). Tujuan pendekatan interpretif tidak lain adalah menganalisis realita sosial semacam ini dan bagaimana realita sosial itu terbentuk

DAFTAR PUSTAKA :
Mustansyir, Rizal  dan Misnal Munir. Filsafat Ilmu. Cet. VII; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008