KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM
KESUSASTRAAN
A. PENDEKATAN KESUSASTRAAN
Pengertian sastra:
suatu hasil karya baru dapat dikatakan memiliki nilai sastra bila didalamnya
terdapat kepadanan antara bentuk dan isinya. Bentuk bahasanya baik dan indah,
dan susunannya beserta isinya dapat menimbulkan perasaan haru kagum dihati
pembacanya.
· Pengertian
seni: seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu
merupakan sinonim dari ilmu. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit
untuk dinilai, bahwa masing-masing individu artismemilih sendiri peraturan dan
parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahw seni adalah
proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan
medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan
dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan itu,
gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.
Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu,
dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagsan tertentu
lewat simbolisme dan bentuk. peranan sastra.
Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat
untuk berpikir dan berbuat demi perkembangan dirinya dan masyarakat serta
mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan. dengan sastra manusia dapat mengungkapkan perasaan terhadap
suesuatu jauh lebih indah dan mempesona. karya sastra dapat memberikan
pencerahan pada masyarakat modern, ketangguhan yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat.
- Hubungan
sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar
sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari
hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang
beranekaragam macamnya. dengan adanya komunikasi, akan tercipta hubungan
yang erat antara 2 orang atau lebih.
B.
ILMU BUDAYA DASAR YANG DI HUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang
disebut narrative fiction, prosa fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa
Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan
didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kiasanyang mempunyai peran,
lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel tau cerita
pendek.
Dalam
kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru:
1.
Prosa Lama
a. Dongeng
Dongeng adalah cerita
sederhana yang tidak benar-benar terjadi, misalnya kejadian-kejadian aneh di
zaman dahulu. Dongeng berfungsi menyampaikan ajaran moral dan juga menghibur.
Dongeng termasuk cerita tradisional. Cerita tradisional adalah seerita yang
disampaikan secara turun-temurun. Suatu cerita tradisional dapat disebarkan
secaraluaske berbagai tempat. Kemudian, cerita itu di sesuaikan dengan kondisi
daerah setempat.
b. Hikayat
Hikayat adalah karya sastra
lama melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah
bersifat rekaan, keagamaan, histories, biografis, atau gabungan sifat-sifat
itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekedar untuk
meramaikan pesta.
c.Sejarah
Sejarah dalam bahasa
Indonesia dapat berarti riwayat kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi
atau riwayat asal-usul keturunan (terutama untuk raja-raja yang memerintah).
d.Epos
Epos yaitu cerita
pahlawan. Menceritakan pahlawan ideal yang menjadi cermin bagi suatu bangsa.
e.Cerita Pelipur Lara
Sejenis sastra rakyat
yang pada mulanya berbentuk sastra lisan. Cerita jenis ini bersifat perintang
waktu dan menghibur belaka. Kebanyakan menceritakan tentang kegagahan dan
kehebatan seorang ksatria tampan yang harus menenpuh seribu satu masalah dalam
usahanya merebut putri cantik jelita yang akan dipersunting. (Hampir sama
dengan hikayat).
2. Prosa
Baru
a.Cerita Pendek
Cerpen
adalah cerita yang ditulis pendek. Tetapi seberapa pendeknya?
Bukankah panjang atau pendek itu
relative? Karena itu lalu dibuat patokan yang sudah umum berlaku. Sebagai
patokan atau pedoman umum, cerpen terdiri dari 2000 kata sampai dengan 10.000
kata.
b. Roman/Novel
Novel adalah bentuk sastra
yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan
paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat
(Jakob Sumarjo Drs).
c.Biografi
Biografi adalah suatu kisah
atau keterangan tentang kehidupan seseorang yang bersumber pada subjek rekan
(nonfiction / kisah nyata). Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekedar
daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, tetapi juga
menceritakan tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian
tersebut yang menonjolkan perbedaan perwatakan termasuk pengalaman pribadi.
d.
d.Kisah
Kata kisah berasal dari
bahasa arab yang bentuk jamaknya yaitu qhisah yang artinya kisah, berita,
keadaan, atau mengulang kembali masa lalu.
e.
e.Autobiografi
Autobiografi merupakan
karangan yang ditulis oleh murid sendiri tentang riwayat hidupnya sampai saat
sekarang (WS. Winkel, 1985).
C.NILAI-NILAI
DALAM PROSA FIKSI
Sebagai seni yang bertulang panggung cerita, mau tidak mau karya sastra
(prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawa moral, pesam atau cerita.
Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat
sastra antara lain :
1. Prosa
fisksi memberikan kesenangan
Keistimewaan
kesenagan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang
dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau
tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tidak mungkin dikunjungi
selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing
tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa
fiksi memberikan informasi
Fiksi
memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam
nivel sering kita dapat belajar sesiatu uang lebih daripada sejarah atau
lapiran jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan
juga kehiduoab yang akan dating atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa
fiksi memberikan warisan kultural
Prosa
fiksi dapat menstimulai imajinasi, dan merupakan sarana bagi peminfajan uang
tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa. Novel se[erti Siti Nurbaya, salah
asuhan, sengsara membawa nikmat, layar terkembang mengungkapkan impian-impian,
harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya
dihayati oleh generasi kini. Novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi
seperti jalan taka da ujung, missal menggambarkan suatu tindakan heroism yang
mengagumkan dan memberikan kebanggaan, yang oleh generasi muda sekarang tidak
lagi mengalami secara fisik. Dan oleh karena mahasiswa tidak mengalami secara
fisik itulahm jiwa kepahlawanan perlu disentuh melalui hasil-hasil sastra.
4. Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
Lewat
prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-oengalan
dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk
memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat
berbeda darioada aoa yang disajikan dalam kehidupan sediri.
Adanya
semacam kaidah kemungkinan yang tidak munkindalam fiksi inilah yang
memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan
wawasannya tentang tokoh, hidup dan kehidupan manusia. Dari banyak memperoleh
pengalaman sastra, pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama
dalam menghadapi kenyataan-kenyataan di luar dirinya yang mungkin sangat
berlainan dari pribadinya. Seorang dokter yang dianggap memiliki status social
tinggi, tetapi tenyata mendatangi perempuan simpanannya walaupun denga
alasan-alasan psikologis, seperti dikisahkan dalam novel belenggu, adalah
cintih kemungkinan yang tidak mungkin. Tetapi justru dari sinilah pembaca
memperluas perspektifnya tentang kehidupan manusia.
Berkenaan
dengan moral, karya sastra dapat dibagu menjadi dua; Karya sastra yang
menyearakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya.
Ada juga yang tentunya menyuarakan kedua-duanya.
Karya
sastra yang menyuarakan aspirasi jmannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa
yang dikehendaki jamannya. Kebanyakan karya sastra Indonesia di jaman Jepang
yang dikelompokkan ke dalam kelompok ini.
Karya
sastra yang menyuarakan jamannya, biasa tidak mengajak pembaca untuk melakukan
sesuaty, akan tetapi untuk merenung. Kedua macam karya sastra itu selalu
menyampaikan masalah. Masalah ini disampaikan dengan jalan menyajikan interaksi
tokoh-tokohnya. Masing-masing tokoh mempunyai temperamen, pendirian, dan
kemauan yang berbeda-beda. Perbedaan ini menimbulkan konflik. Konflik dapat
terjadi baik di dalam tokoh sendiri maupun diantara tokoh satu dengan lainnya.
D. ILMU BUDAYA DASAR YANG DI HUBUNGKAN DENGAN PUISI
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan
sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang unsur dari kebudayaan. puisi
adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan
melalui media bahasa yang artistik/estetik, nyang secara padu dan utuh di
padatkan kata-katanya.
kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa
puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan
menggunakan:
Figura bahasa, seperti gaya personifikasi,
metafora, perbandingan, alegori, dsb.
Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang
bermakna ganda, banyak tafsir.
Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang
sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair
sehingga terasa hidup dan memukau.
Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang
sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Pengulangan, yang berfungsi untuk
mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian
yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah :
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Puisi dan keinsyafan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
http://gilangjaelani.blogspot.com/2009/11/ilmu-budaya-dasar-yang-dihubungkan.html
http://raditaryo.wordpress.com/2013/03/21/nilai-nilai-dalam-prosa-fiksi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar