MANUSIA DAN CINTA KASIH
A. PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta
adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) saying (kepada), ataupun (rasa)
sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya
perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian
arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata kasih memperkuat rasa
cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada
seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hamper bersamaan, namun terdapat
perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya
rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta
yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta
merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan
pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang
akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan
Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti
perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Dalam bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu
terutama memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling
tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang
sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar
tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan. Pada
pengasuhan contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya;
bagaimana seorang ibu dengan rasa cinta kasihnya mengasuh anaknya dengan
sepenuh hati. Sedang dengan tanggung jawab dalam arti benar adalah sesuatu
tindakan yang sama sekali suka rela yang dalam kasus ibu dan anak bayinya
menunjukkan penyelenggaraan atas hubungan fisik. Unsur yang ketiga adalah
perhatian diri sebagaimana adanya. Yag ke empat adalah pengenalan yang
merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia. Dengan ke empat unsur
tersebut, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan, suatu
cinta dapat dibina secara lebih baik.
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W.Sarwono.
Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan
kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan padalah adanya perasaan untuk hanya
bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain
kecuali dengan dia. Unsur yang kedua adalah keintiman, yaitu adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan
dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara
digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.
Makan minum dari satu piring-cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju,
saling memakai uang tanpa merasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan
lain-lainnya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin
membelai atau dibelai, rasa kangen kalu jauh atau lama tidak bertemu, adanya
ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa saying, dan seterusnya. Untuk lebih
jelasnya perhatikan gambar berikut yang menunjukkan segitiga cinta.
Selanjutnya Dr. Sarlito W. Sarwona mengemukakan, bahwatidak semua unsur
cinta itu sama kuatnya. Kadang-kadang ada ketereikatannya sangat kuat, tetapi
keintiman atau kemesraan kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiataan yang
amat kuat, kecemburaannya besar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai
dingin atau hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau
keintiman. Misalnya cinta sahabat karib atau saudara kandung yang penuh dengan
keakraban, tetapi tidak ada gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan
masih lebih setia kepada hal-hal lain dari pada partnernya.
Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi
unsur keintiman dan keterikatannya yang kurang. Cinta seperti itu dinamakan
cinta yang pincang.
Selain pengertian yang dikemukakan oleh sarlito, lain halnya pengertian
cinta yang dikemukakan oleh Dr, Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen
cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang
untuk mencintai kekasihnya penuh gairah, lembut, dan kasih saying. Cinta adalah
fitrah manusia yang murni, yang tidak dapat terpisahkan dengan kehidupannya. Ia
selalu dibutuhkan. Jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara terhormat dan
mulia, suci dan penuh taqwa, tentu ia akan mepergunakan cinta itu untuk
mencapai keinginannya yang suci dan mulia pula.
Di dalam kitab suci Alquran, ditemukan adanya fenomena cinta yang
bersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan-tingkatan :
tinggi, menengah dan rendah. Tingkatan cinta tersebut di atas adalah
berdasarkan firman Allah SWT dalam surah at-Taubah ayat 24 yang artinya sebagai
berikut :
Katakanlah : jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan
kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu
cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalanNya, maka tunggulah
sampai Allah mendantangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang fasik.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad
di jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak,
saudara, istri/suami dan kerabat harta dan tempat tinggal.
Hakekat cinta menengah adalah suatu energy yang datang dari perasaan hati
dan jiwa. Ia timbul dari perasaan seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga,
kekerabatan, atau persahabatan. Karenanya hubungan cinta, kasih sayang dan
kesetiaan diantara mereka, semakin akrab.
Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh cinta menengah ini Nampak jelas
hasilnya. Jika bukan disebabkan perasaan kasih sayang yang ditanamkan oleh
Tuhan dalam hati, sepasang suami istri, tentu tidak akan terbentuk suatu
keluarga, tak akan ada keturunan, tak akan terwujud asuhan, bimbingan dan
pendidikan terhadap anak. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji,
hina dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itu adalah cinta rendahan. Bentuknya
beraneka ragam misalnya :
1. Cinta
kepada thagut. Thagut adalah syetan, atau seseuatu yang disembah selain Tuhan.
Dalam surat Al-Baqarah, Allah berfirman : dan diantara manusia, ada orang-orang
yang menyembah tandingan-tandingan Allah; mereka mencintainya sebagaiman mereka
mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada
Allah,
2. Cinta
berdasarkan hawa nafsu
3. Cinta
yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan
tempat tinggal.
Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kefahaman
dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara
hikmah-hikmah tersebut adalah :
1. Sesungguhnya
cinta itu adalah merupakan ujian yang paling berat dan pahit dalam kehidupan
manusia. Karena setiap cinta akan mengalami bernbagai macam rintangan. Apakah
seseorang akan menempuh cintanya dengan cara terhormat dan mulia? Ataukah ia
akan meraihnya dengan cara yang rendah dan hina? Apakah ia akan berjual mahal
dengan cintanya, atau biasa-biasa saja? Apakah ia benar-benar tertarik dengan
kekasihnya, ataukah sekedar main-main saja? Semuanya dapat diketahui setelah ia
mendapatkan rintangan dalam perjalanannya.
2. Bahwa
fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan
pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan. Kalau
bukan karena cinta, tentu manusia tidak akan pernah terdorong gairah hidupnya
untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan. Pendek kata kalau bukan karena
fenomena cinta, tak akan pernah ada gerakan, kreasi dan apresiasi di dunia ini.
Juga tak akan pernah ada pembangunan dan kemajuan.
3. Bahwa
fenomena cinta merupakan faktor utama di dalam kelanjutan hidup manusia, dalam
kenal-mengenal antar mereka. Juga untuk saling memanfaatkan kemajuan bangsa. Ia
merupakan modal utama di dalam mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan yang
tersimpan di dalam keindahan alam, kehidupan dan kemanusiaan.
4. Fenomena
cinta, jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan
antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi sesame mahluk hidup,
menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala penjuru bumi. Cinta
merupakan benih dari segala kasih dan sayang, dan segala bentuk persahabatan,
dimanapun adanya.
B. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa
dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan
tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengungkan lewat
lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi pihak lain dalam praktek kehidupan
cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama
memberikan ajaran cinta kepada manusia.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk.
Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai
orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasul-Nya.
Berbagai bentuk cinta ini biasa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
Cinta diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang
untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri.
Pun ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya.
Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup hidup,
berkembang dan mengaktualisasikan diri. Ia juga membenci segala sesuatu yang
mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya. Al-Qur’an telah
mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri, dan menghindari
dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, melauli ucapan Nabi
Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau
akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari
segala keburukan.
Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri
ialah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua
keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan
kemewahan hidup (QS, Al-Adiyat, 100:8).
Diantara gejala lain yang menunjukkan kecintaan manusia pada dirinya
sendiri ialah permohonannya uang terus menerus agar dikaruniai harta,
kesehatanm dan berbagai kebaikan dan hidup lainnya. Dan apabila ia tertimpa
bencana, keburukan, atau kemiskinan, ia merasa putus asa dan mengira ia akan
bias meperoleh karunia lagi(QS, Fushilat, 41:49)
Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu
berlebih-lebihan dan melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini
diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan kepada
mereka.
Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan
manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri
sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan
cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan dan memberi
bantuan kepada orang lain. Oleh karena itu, Allah ketika memberi isyarat
tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh
kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus-menerus untuk memperoleh
kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang
diperolehnya. Setelah itu Allah langsung memberi pujuan kepada orang-orang yang
berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan
melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman, menegakkan
shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya,
dan menjauhi segala larangan Allah. Keimanan yang demikian ini akan bias
menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri dan cintanya kepada orang
lain, dan dengan demikian akan bias merealisasikan kebaikan individu dan
masyarakat.
Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja
dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami dan
istri. Ia merupakan factor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram
kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir(QS,
Ar-Rum, 30:21)
Dorongan seksual melakukan fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi
kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksualah terbentuknya keluarga. Dari
keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa. Dengan demikian bumi pun menjadi
ramai, bangsa-bangsa saling kenal mengenal, kebudayaan berkembang, dan ilmu
pengetahuan dan industry menjadi maju. Islam mengakui dorongan seksual dan
tidak mengingkarinya. Jelas dengan sendirinya ia mengakui pula cinta seksual yang
mennyertai dorongan tersebut. Sebab ia merupakan emosi alamiah dalam diri
manusia yang diingkari, tidak ditentang ataupun ditekannya. Yang diserukan
Islam hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta ini lewat pemenuhan dorongan
tersebut dengan cara yang sah, yaitu dengan perkawinan.
Cinta kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dan anal-anaknya tidak terjalin oleh
ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya,
maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah
dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis.
Dorongan ini Nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena mereka
sumber kesenangan dan kegembiraan baginya, sumber kekuatan dan kebanggaan, dan
merupakan factor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap
terkenangnya dia setelah meninggal dunia. Ini terlihat kelas dalam do’a Nabi
Zakaria As, yang memohon pada Allah semoga ia dikarunia seorang anak yang akan
mewarisinya dan mewarisi keluarga Ya’qub :
“Ia berkata : Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku
telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalm berdo’a kepada Engkau, ya
Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang
istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau
seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi keluarga Ya’qub; dan
jadikanlah ia, ya Tuhanku, seseorang yang diridhai (QS, Maryam, 19:4-6)
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyratkan dalam kisah Nabi Nuh As. Betapa
cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan rasa
penuh cinta, kasih sayang, dan belas kasihan untuk naik ke perahu agar tidak
tenggelam ditelan ombak.
Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah
cintanya kepada Allah dan kerinduaanya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat,
pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya.
Semua tingkah laku dan tindakannya ditunjukkan kepada Allah, mengharapkan
penerimaan dan ridha-Nya :
“Katakanlah : Jika kamu(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha pengampun lagi Maha
penyanyang” (QS, Ali Imran, 3:31)
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu
menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan
menundukan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya
menjadi seorang yang cinta pada sesame manusia, hewan, semua mahluk Allah dan
seluruh alam semesta. Sebab dalam pandagannya semua wujud yang ada di
sekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan
kerinduan-lerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.
Cinta kepada Rasul
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahma bagi seluruh alam
semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena
Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral,
maupun berbagai sifat luhur lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar beriman
dengan sepenuh hati akan mencintai Rasullah yang telah menanggung derita dakwah
Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di
seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman kesesaran menuju
cahaya petunjuk.
C. KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus
umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan sayang,
perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah
tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini
merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila
diakhiri dengan perkawinan, maka didalam rumah tangga keluarga muda itu bukan
lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan
kasih sayang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing
pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya,
saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan
yang bulat dan utuh.
Bila salah satu unsur kasih sayang
hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.
Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagian rumah tangga
itu. Kasih sayang merupakan sesuatu paling mendasar, yang harus di terima oleh
setiap manusia, kasih sayang bisa di sebut juga sabagai suatu hak yang harus
kita terima, karena peran kasih sayang secara psikologi sangat berpengaruh
terhadap tumbuh kembangnya seorang individu. Tentu seorang individu yang di
didik dengan kasih sayang, bisa menjadi individu yang lebih baik di bandingkan
mereka yang kekurangan kasih sayang. Karena dewasa ini, banyak sekali orang
yang berpandangan bahwa uang adalah segala-galanya sehingga banyak orang tua
yang lebih mementingkan mencari uang untuk anak, dan menomor dua kan kasih
sayang.
Sehingga tidak sedikit anak yang
bertindak negative, melakukan hal negative yang biasa di sebut sebagai
kenakalan remaja, umumnya hal itu terjadi di karenakan si anak merasa kurang di
perhatikan oleh orang tuanya, dan dia melakukan hal-hal negative agar orang
tuanya terganggu dan mulai memperhatikan anak tersebut. Tentu kurangnya kasih
sayang harus di hindari oleh setiap orang tua, mulai memberikan kasih sayang
yang lebih, dan menomor satukan kasih sayang. Tanpa kasih sayang seorang anak
bisa berubah menjadi individu yang brutal, kurang perduli dengan lingkungan
sekitar, dan bertindak sesuai dengan kemauan dirinya sendiri. Hal ini,
terbtukti dari banyaknya penelitian, bahwa kenakalan remaja, paling banyak di
karenakan factor didikan dan kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang
tua tersebut.
Kasih sayang mengajarkan banyak hal
terhadap manusia, kasih sayang memberikan kepekaan bagi kita semua, untuk
berbagi kasih terhadap sesama, kasih sayang yang mampu merubah banyak individu
yang umumnya perubahan terjadi kearah yang lebih baik. Baik itu terhadap
sahabat, orang yang kita cintai, atau siapa pun yang kita lihat, karena begitu
banyak orang di dunia ini yang membutuhkan kasih sayang dari orang lain, tidak
semua orang beruntung memiliki orang tua, memiliki orang-orang yang di
kasihinya, karena begitu banyak anak yang lahir tanpa kasih sayang orang tua,
begitu banyak anak yang kelahirannya bahkan tidak di inginkan oleh orang
tuanya, sehingga patutlah kita memberikan kasih sayang lebih terhadap anak-anak
yatim piatu, dan kita harus bersyukur karena kita jauh lebih beruntung dari
pada mereka. Bahkan keutamaan mengasihi anak yatim sangat di tekankan oleh
rosulullah SAW.
Oleh karena itu rasa kasih sayang harus
di tanamkan kepada siapa pun, tanpa mengenal siapa dia, dari mana asal usulnya.
Dan kita utamakan mereka yang jauh lebih membutuhkan, semampu kita untuk
mengasihi mereka.
Cinta dan Kasih adalah
sesuatu yang sangat berkesan bagi semua manusia Makna cinta dan kasih yaitu
sama semua menghasilkan makna yang tiada batas. Cinta adalah kekuatan manusia
yang paling tinggi oleh karena itu semua orang memiliki cinta. Selain itu Cinta
juga sumber kekuatan dari segalanya, kita tidak akan dapat mewujudkan setiap
impian kita tanpa cinta karena cinta dapat memberikan dorongan dan motivasi
terhadap diri seseorang.untuk menghasilkan sesuatu yang dinginnkan
dapat tercapai dengan indah. Sedangkan kasih adalah perasaan sayang atau cinta
kepada atau sangat menaruh belas kasihan. sehingga kata kasih memperkuat rasa
cinta, Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang)
kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Banyak orang
memaknakan arti cinta itu kepada pasangannya dan sedangkan kasih itu diberikan
kepada ibu,ayah,adik,kakak, nenek,kakek,teman,sahabat,saudara lainya
bahkan kita bisa memberikan kasih kepada orang lain yang belum kita kenal
sebelumnya. walah sejauh ini terlihat berbeda antara cinta dan kasih, tetapi
makna yang sesungguhnya adalah sama-sama memiliki rasa sayang terhadap
seseorang. Tanpa kasih, cinta tidak akan muncul begitu saja sebaliknya. dan
bukan hanya manusia yang mempunyai cintah dan kasih tetapi seluruh mahluk hidup
di dunia memilikinya.
Cinta kasih tidak selalu ditujukan
kepada pasangan kita tetapi pada dasarnya cinta kasih adalah anugerah yang
dianugerahkan tuhan kepada seluruh makhluk-mahluknya, misalnya , ketika seekor
hewan yang hidup sendirian,sudah pasti nantinya akan mati dan tak tau arah,sama
dengan manusia yang butuh akan mahluk lainnya untuk saling melengkapi.
seperti hewan dengan anaknya, ketika anaknya diganggu oleh hewan lainya dengan
sendirinya induk dari anak hewan terebut melindungi anaknya.Naluri inipun ada pada
manusia, dimulai dari cinta kasih orang tua kepada anaknya, begitu pula
sebaliknya. Akan tetapi naluri kasih sayang ini dapat tertutup jika terdapat
hambatan – hambatan misalnya pertengkaran, permusuhan, ketidaksukaan dan
lainnya.
Kasih Sayang
Islam menghendaki agar kasih sayang dan
sifah belas kasih dikembangkan secara wajar. Jika diperinci maka ruang lingkup
kasih sayang ini dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan :
1. .
Kasih sayang dalam lingkungan keluarga, kasih orang tua
kepada anak, kasih suami kepada istrinya, kasih antara orang yang bersaudara
dan berkeluarga.
2. .
Kasih sayang dalam lingkungan bangsa, Perasaan kasih sayang
dan simpati yang timbul akibat persamaan rumpun, suku bangsa, rasa senasib
dalam perjuangan yang menyangkut kenegaraan.
3. .
Kasih sayang dalam lingkungan kegamanaan, Mencintai dan
mengasihi sesame orang yang seagama karena memandang saudara dalam akidah dan
keyakinan.
4. .
Kasih sayang dalam bentuk perikemanusiaan, Mencintai sesama
manusia atas dasar pengertian bahwa manusia adalah sama – sama berasal dari
satu keturunan, asalnya satu bapak dan satu ibu.
5. .
Kasih sayang kepada sesame mahluk (Universal), Misalnya
saling mengasihi, mengasihi hewan dan tumbuh – tumbuhan.
Kasih sayang dalam diri pribadi
seseorang, antara lain :
1. .
Pemurah : Sikap infak, yakni rela membelanjakan harta bagi
kepentingan keluarga dan ama social.
2. .
Tolong menolong : sikap gotong royong
3. .
Pemaaf : Berlapang dada, memafkan sahabat – sahabatnya yang
pernah bersalah.
4. .
Damai : Cenderung mengulurkan tangan, perdamaian kepada
orang yang memusuhinya.
5. .
Persaudaraan : Rasa kasih sayang kepada sesame mukmin dan
muslim
6. .
Menghubungkan tali kekeluargaan (Silaturahmi) : seorang
muslim tidak akan senang memutuskan tali kekeluargaan.
Bentuk Wujud Cinta
Kasih
Bentuk wujud cinta
kasih manusia kepada penciptanya adalah pengabdian, kesetiaan, ketaatan dan
sebagaimana. Sebagaimana keterikatan manusia kepada tuhannya. Sedangkan wujud
cinta kasih makhluk hidup kepada sesamanya terbagi atas 3.Pertama cinta
philiayakni seperti cinta kepada saudara, cinta kepada orang tua, cinta kepada
teman, cinta kepada sesama. Yang kedua cinta eros yakni cinta yang menegakkan
aspek ragawi (erotis).Yang ketiga cinta amor yakni cinta yang menekankan aspek
psikologis dan emosi.Unsur cinta adalah keterikatan, keintiman dan
kemesraan. Ketiganya menyatu dalam segitiga. Dan menjadi ketergantungan. Ketiga
unsur cinta ini sama kuat. Namun jika ketiganya tidak sama-sama kuat akan
mengakibatkan cinta yang hambar. Dan ada ketidak seimbangan antara yang satu
dengan yang lainnya.
Sedangkan cinta kasih manusia kepada
alam atau lingkungannya terwujud dalam bentuk menjaga lingkungan, menciptakan
keserasian, keselarasan, keseimbangan dengan alam lingkungan sehingga dapat
tercapai kehidupan yang aman dan tentram. Cinta kasih manusia kepada dirinya
sendiri terwujud dalam bentuk menjaga dirinya sendiri unsur-unsur yang terdapat
dalam cinta adalah simpati seperti kenal, tahu, pengertian, dan perhatian. dan
emosi seperti pengorbanan, tanggung jawab, saling menghormati dan kasih sayang.
Cinta kasih terjadi apabila perasaan simpati antara 2 subjek saling mengisi dan
melengkapi sehingga terjadilah dinamika cinta. Setiap makhlukhidup memerlukan
cinta dan kasih. Karena cinta dan kasih merupakan keperluan fundamental setiap
makhluk hidup. Tanpa kita sadari dalam diri manusia terdapat cinta kasih. Emosi
ini terjadi antara kita dan orang lain bahkan dengan ketidak sengajaan. Bahkan
emosi ini juga terjadi antara manusia 1 kepada manusia lainnya yang belum
kenal.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra
yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan
keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan
merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan,
keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan
berdasarkan umur, yaitu:
Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi
dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki
kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi
antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal
perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya
semakin berkurang.
Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemesraan
bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan
dengan jalan – jalan dan sebagainya.
Pemujaan
Pengertian pemujaan adalah salah satu
investasi cinta manusia kepada Tuhan yang diwujudkan dalam kimunikasi ritual,
karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang
sebenarnya. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada
leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada.seperti Pemujaan
pada leluhur adalah suatu kepercayaan bahwa para leluhur yang telah meninggal
masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih
hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan
pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada
orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari
leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan
nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga,
serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
Unsur tentang Cinta
cinta terdidri dari 3 unsur, yaitu:
1.keterikatan
2.keintiman
3.kemesraan
Tingkatan Cinta
cinta terdidri dari 3 tingkatan, yaitu:
1. Perasaan romantis
2. Ketertarikan fisik
3. Emosional lampiran
D. KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra,
yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab
baik pria wanita yang sedang di mabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan adalah salah satu perwujudan dari cinta.Kemesraan dapat menimbalkan
daya kreativitas manusia.Dengan kemesraan orng dapat menciptakan berbagai
bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
E. PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi
cinta manusia kepada Tuhannya yang di wujudkan dalam bentuk komunikasi
ritual.Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat di pisahakan dari kehidupan
manusia.Hal ini adalah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan
makna kehidupan yang sebenarnya.Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia
ingin berkomunikasi dengan Tuhannya.Hal ini berarti manusia mohon ampun atas
segala dosanya, mohon perlindungan, mohon di limpahkan kebijaksanaan, agar di
tunjukkan jalan yang benar, mohondi tambahkan segala kekurangan yang ada
padanya, da lain-lain.
F. BELAS KASIHAN
Belas kasih adalah
kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan
orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan
keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi
prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Dalam surat Al
–Qolam ayat 4,” maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena
belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi
sangat dipujikan oleh Allah SWT.”
Perbuatan atau sifat
menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai potensi
untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia mengggugah potensi belas
kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan
terpujilah oleh Allah SWT.
Cara-cara menumpahkan
Belas Kasih
Begitu banyak cara
yang dapat dilakukan bagi kita untuk menunujukkan kepedulian kita kepada orang
lain . Kita dapat menumpahkan belas kasih dalam bentuk sebuah materi dan sebuah
non materi , belas kasih berupa materi biasanya berbentuk suatu benda yang
dapat membantu dalam kehidupannya dan belas kasih dalam non materi dapat berupa
sebuah jasa atau sebagainya yang membantunya kearah yang lebih baik .
Yatim piatu,
orang-orang jompo yang tidak mempunyai ahli waris, pengemis yang benar-benar
tidak mampubekerja.orang sakit dirumah sakit, orang cacat, masyarakat
kita yang hidup menderita dan sebagainya adalah orang-orang yang wajib
mendapatkan sebuah belas kasih karena di jaman seperti sekarang ini sudah
jarang sekali individu yang menaruh belas kasih kepada orang-orang tersebut .
Intinya belas kasih
memiliki definisi dan penerapan yang luas , sekarang tinggal kita yang
mengamalkan dari sebuah kata belas kasih itu . Apakah kita mampu memberikan
suatu hal yang bermanfaat bagi orang lain sehingga apa yang kita lakukan itu
menjadi sebuah tinta emas yang pernah kita lakukan dan semoga dengan pembahasan
kali ini kita menjadi pribadi yang mudah memberikan belas kasihnya kepada siapa
saja yang membutuhkan jasa kita .
Cinta Menurut Agama Islam
Menurut Al-Qur’an
cinta terbagi menjadi 8 jenis, yaitu:
1.Cinta Mawaddah:
yaitu cinta yang menggebu-gebu dan membara. Orang yang memiliki cinta
jenis ini inginnya selalu berdua dan tak ingin berpisah. Selalu ingin memuaskan
dahaga cintanya bahkan hampir tidak bisa berfikir yang lain.
2.Cinta Rahmah: yaitu
cinta yang penuh akan kasih sayang, pengorbanan dan perlindungan. Orang yang
memiliki cinta ini akan lebih memikirkan orang yang dicintainya daripada
dirinya sendiri. Dipikirannya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih
meskipun ia harus menderita.
3.Cinta Mail: yaitu
cinta yang sementara sangat membara. Dan sangat menyedot perhatian tanpa
memperhatikan hal-hal penting lainnya. Menurut Al-Qur’an disebut juga dalam
konteks poligami. Karna ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda akan
cenderung mengabaikan yang lama.
4.Cinta Syaghaf: yaitu
cinta alami yang sangat mendalam dan sangat memabukkan. Orang yang terkena
cinta ini akan seperti orang gila, lupa diri bahkan tidak menyadari apa yang
dilakukannya.
5.Cinta Ra’fah: yaitu
rasa kasih sayang yang melebihi norma kebenaran. Misalnya: karna rasa kasih
sayang dan kasihan yang berlebihan melihat anaknya tidur terlelap seorang bapak
tidak tega dan tidak jadi membangunkan anaknya untuk Sholat.
6.Cinta Shobwah: yaitu
cinta buta, cinta ini akan mendorong perilaku menyimpang dan tidak akan bisa
mengelak.
7.Cinta Syauq (Rindu):
yaitu pengembaraan hati kepada kekasih dan kobaran cinta didalam hati sang
pecinta.
8.Cinta Kulfah: yaitu
perasaan cinta yang disertai kesadaran akan hal-hal positif meski itu sulit.
G. CINTA KASIH EROTIS
Cinta erotis adalah
kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya. Keinginan
untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau
untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang keinginan
untuk bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi tidak
dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang bersifat
pesta pora dan sementara saja. Cinta kasih erotis, apabila benar-benar sebuah
cinta sejati, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh
mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima
pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara dua orang anak manusia
berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk mengisi kekosongan
hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar