love islam

love islam

Jumat, 12 Desember 2014

BAB 14 MANUSIA DAN HARAPAN ILMU BUDAYA DASAR


  • Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan agar sesuatu hal terjadi atau terwujud. Setiap manusia pasti memiliki harapan atau yang biasa disebut cita-cita. Harapan atau cita-cita pasti dapat tercapai apabila kita selalu mau berusaha dan bersungguh-sungguh, walaupun pada akhirnya Allah yang menentukan.
Prestasi yang tinggi selalu diawali oleh cita-cita yang tinggi, Meskipun sebenarnya lebih banyak ditemukan cita-cita tinggi membuat orang frustasi. Hal ini akan terjadi apabila orang tersebut gagal dalam mencapainya. Manusia akan menjadi kecewa apabila apa yang diharapkannya tidak sesuai dengan kenyataan. Manusia  manusia memang harus memiliki cita-cita yang tinggi akan tetapi manusia juga harus mempersiapkan cita-cita yang lain untuk mengantisipasi kegagalan yang mungkin saja terjadi.
Cita-cita merupakan hal yang sangat penting. Cita-cita merupakan refleksi diri. Cita-cita merupakan suatu gambaran dari diri seseorang tentang sifat, bakat maupun minatnya. Cita-cita juga merupakan tujuan hidup. Besar kecilnya cita-cita seseorang tidak bergantung pada luas atau sempitnya wawasan. Akan tetapi, kepribadianlah yang dapat menentukannya.

Menurut macamnya, ada harapan optimis dan ada harapan pesimis. Harapan yang optimis artinya, sesuatu yang akan terjadi itu sudah memberikan tanda-tanda yang dapat dianalisis secara rasional, bahwa sesuatu yang akan terjadi akan muncul. Dalam harapan yang pesimis, ada tanda-tanda rasional tidak akan terjadi.
·     Apa sebab manusia mempunyai harapan

Menurut kodratnya, manusia adalah makhluk sosial, yang hidup saling berinteraksi. Terdapat dua dorongan dalam diri manusia untuk saling berinteraksi, yaitu.

·      Dorongan kodrat
Dorongan kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah ada dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Allah. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.

·      Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan hidup adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani ialah sandang, pangan dan papan. Sedangkan kebutuhan rohani ialah kebahagiaan, kepuasaan, ketenangan hati, dan sebagainya.
Sehubungan dengan kebutuhan manusia, Abrahan Maslow mengategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam, yang merupakan lima harapan manusia, yaitu :

a.    Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival).

b.    Harapan untuk memperoleh keamanan (safety).

Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan suara tangis, itu pertanda minta perlindungan. Setelah agak besar, setiap anak menangis dia akan diam setelah dipeluk oleh ibunya. Setelah bertambah besar ia ingin dilindungi. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman.

c.    Harapan untuk memperoleh hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai.

Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban.

d.   Harapan memperoleh status atau untuk diterima atau di akui lingkungan.

Setiap manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Setiap manusia yang lahir di bumi ini tentu akan bertanya tentang statusnya. Status keberadaannya. Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa dia.

e.    Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self actualization).

Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangakatannya atau profesinya. Pada saar itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.





DAFTAR PUSTAKA
E-LEARNING GUNADARMA
http://ieszilarisarismar.blogspot.com/2013/03/manusia-dan-harapan-ilmu-budaya-dasar.html













Tidak ada komentar:

Posting Komentar