love islam

love islam

Selasa, 11 November 2014

15 Saran Menghadapi Wawancara Kerja

  • Kemungkinan sudah ada banyak wawancara kerja yang Anda lalui. Mungkin Anda telah menganggur untuk sementara waktu dan menghadapi wawancara buntu yang tak terhitung jumlahnya, atau hampir tidak ada wawancara sama sekali. Mungkin Anda sudah putus asa dan mencari perubahan karir untuk membantu Anda berjalan di jalur karir yang baru. Apa pun situasi Anda, setiap wawancara adalah kesempatan, setidaknya, untuk melatih keterampilan Anda dalam menghadapi wawancara.
    Pertama-tama, miliki keyakinan. Seorang atasan tidak akan membuang waktu mereka dengan mewawancarai orang yang tidak memenuhi syarat, fakta bahwa Anda telah mendapatkan kesempatan untuk diwawancara sudah membuktikan bahwa mereka mempertimbangkan Anda. Wawancara adalah langkah berikutnya dalam proses ini. Anda mungkin akan terkejut berapa banyak kandidat yang berkualitas tinggi tidak bisa melewati proses wawancara karena mereka gagal menyampaikan atribut terbaik mereka. Perhatikan saran-saran berikut ini untuk membantu Anda mendapatkan kesempatan karir yang layak Anda dapatkan.
  • Mencari tahu informasi tentang perusahaan itu

    Hampir setengah dari pengusaha yang disurvei menyatakan bahwa tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang perusahaan di tempat mereka melamar pekerjaan adalah kesalahan paling umum yang dilakukan oleh pelamar kerja. Pastikan bahwa perusahaan ini adalah salah satu perusahaan yang ingin Anda wakili. Menggunakan situs web mereka adalah sumber yang sangat bagus untuk mendapatkan informasi tentang publikasi yang mereka buat. Ketahui pernyataan misi mereka dan bandingkan dengan misi Anda sendiri. Cari tahu bagaimana perusahaan ini melibatkan diri dalam melayani masyarakat setempat- topik ini dapat menjadi bagian percakapan yang menyenangkan saat Anda diwawancara nantinya.
  • Berpakaian profesional dan tidak terlalu mencolok

    Enam puluh lima persen dari pengusaha yang disurvei mengatakan bahwa pakaian bisa menjadi faktor penentu antara dua kandidat yang sama. Terlepas dari jenis pekerjaan, mengenakan pakaian profesional sangatlah disarankan. Pakaian modis, trendi dan mencolok tidak disarankan. Kenakan pakaian yang menekankan profesionalisme Anda, bukan pakaian yang dapat menimbulkan kontroversi.
  • Dapat menjelaskan mengapa Anda meninggalkan pekerjaan terakhir Anda

    Pertanyaan ini sangat umum, jadi bersiaplah untuk menjawabnya dalam kata-kata sesedikit mungkin dan dengan nada yang positif. Pastikan Anda menjelaskannya tanpa kebencian atau frustrasi. Menunjukkan rasa hormat kepada mantan majikan Anda adalah kesaksian dari integritas Anda.
  • Lakukan kontak mata

    Tetap aktif berkomunikasi walaupun Anda merasa gugup. Kurangnya kontak mata dapat menunjukkan kurangnya minat terhadap pekerjaan dan menghalangi koneksi yang bisa terjadi dengan pewawancara Anda.
  • Tersenyum

    Perlihatkan pada majikan Anda bahwa Anda adalah seorang yang berantusias tinggi terhadap kesempatan pekerjaan itu.
  • Perhatikan bahasa tubuh Anda

    Jika Anda berjalan menuju ke ruang wawancara dengan postur tubuh yang tegap, tentunya Anda akan dapat menghindari postur tubuh yang tidak baik seperti menyilangkan tangan di dada atau membungkuk.
  • Bawa humor, kehangatan dan kepribadian

    Wawancara yang baik berarti menyeimbangkan antara kekakuan profesional dan kecerobohan pribadi. Bersiaplah untuk berbicara tentang foto-foto keluarga pewawancara Anda. Bagikan cerita lucu tentang Anda sendiri. Berikan komentar yang positif tentang tim olahraga yang diwakili oleh kantor mereka. Lakukan dengan singkat, tapi tetap libatkan pewawancara Anda dalam komunikasi yang tidak kaku. Ingatlah bahwa Anda berada di sana untuk membuat pewawancara Anda menyukai Anda.
  • Bersiaplah untuk memberikan ringkasan pendek tentang kualifikasi Anda

    Meskipun Anda ingin membiarkan majikan Anda untuk memimpin wawancara, bersiaplah untuk menjelaskan kualifikasi Anda dalam dua sampai tiga menit. Kemungkinan, dia akan mengajukan pertanyaan spesifik tentang kualifikasi Anda. Jadilah siaplah untuk memberikan penjelasan singkat tentang mengapa Anda orang yang tepat untuk pekerjaan itu. Siapkan jauh-jauh hari sehingga Anda tidak akan terjebak dengan banyak " uhhmm" atau lupa mengatakan sesuatu yang penting.
  • Jangan gelisah

    Cobalah untuk menghindari kebiasaan refleks seperti mengetuk-ketuk pulpen di meja, bermain dengan rambut, atau menendang-nendang kaki di bawah meja. Ambil napas dalam-dalam sebelum wawancara supaya Anda bisa santai. Ingatlah untuk selalu percaya diri
  • Bawalah resume Anda

    Bahkan jika pewawancara Anda telah menerima salinan resume Anda, bawalah tambahan. Jika dia meninggalkan resume Anda di ruangan lain, atau membutuhkan selembar salinan untuk pengawas lainnya, Anda sudah mempersiapkannya terlebih dahulu. Dengan ini, Anda menunjukkan kepada majikan Anda bahwa Anda dapat membuat pekerjaannya lebih mudah.
  • Kuasai resume Anda

    Pastikan bahwa Anda telah meluangkan waktu untuk memperbarui resume Anda. Banyak pengusaha menggunakan resume Anda sebagai patokan wawancara mereka, jadi bersiaplah untuk menunjukkan bahwa Anda menguasai resume Anda sendiri.
  • Ajukan pertanyaan, tapi jangan terlalu fokus pada apa yang Anda inginkan

    Saat Anda dipersilakan untuk mengajukan pertanyaan dalam wawancara itu, manfaatkan waktu ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan kepada majikan Anda potensi Anda dan bahwa Anda ingin tahu tentang bagaimana Anda bisa membantu memajukan dan menguntungkan perusahaan. Tanyakan tentang filosofi bisnis mereka dan gaya manajemen mereka. Cobalah untuk bertanya tentang bisnis mereka sebanyak mungkin. Jangan gunakan kesempatan ini untuk menanyakan hal-hal pribadi seperti waktu liburan atau gaji. Akan ada kesempatan untuk membicarakan hal ini jika Anda membuat kesan pertama yang sangat baik.
  • Menjabat tangan

    Menjabat tangan mungkin tampak aneh, tapi menjabat tangan sangatlah penting menurut banyak pengusaha. Jabatan tangan yang kaku menunjukkan kurangnya inisiatif dan kepercayaan diri sementara jabatan tangan yang terlalu keras dapat memberikan kesan yang agresif. Praktekkan menjabat tangan dengan luwes yang menunjukkan kesiapan Anda untuk menjadi anggota penting dari perusahaan. Yang paling penting, jangan lupa untuk menjabat tangan pewawancara Anda.
  • Ingatlah untuk bertanya apakah Anda mendapatkan pekerjaan itu

    Suatu hal yang sering kita lupa. Bertanya apakah Anda mendapatkan pekerjaan itu akan membuat Anda menonjol dari pelamar yang lainnya. Jika Anda mencapai akhir wawancara dan Anda tahu Anda menginginkan pekerjaan itu, jangan malu untuk bertanya. Ada baiknya juga untuk bertanya pada pewawancara kapan kira-kira Anda akan mendengar kabar diterima tidaknya Anda di perusahaan itu.
  • Ucapkan terima kasih pada pewawancara Anda atas waktunya

    Katakan padanya bahwa Anda senang sekali dapat bertemu dengannya. Dengan ini, Anda menunjukkan kepada mereka bahwa Anda menghargai pekerjaan yang mereka lakukan, suatu cara yang pasti untuk membuat kesan yang baik. Dan mungkin Anda akan dipanggil kembali.
    Kebanyakan dari saran-saran ini adalah konsep umum. Hal-hal yang sebenarnya biasa dilakukan tapi sering terlupakan karena Anda merasa tertekan saat sedang diwawancarai. Mintalah seorang anggota keluarga untuk pura-pura melakukan wawancara dengan Anda sekali atau dua kali sehingga Anda dapat membuat saran-saran ini menjadi luwes saat Anda diwawancara. Yang paling penting untuk diingat adalah untuk percaya diri sebagaimana adanya. Karena dalam wawancara itu, Anda berusaha untuk membuat pewawancara menyukai Anda. Semoga sukses!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar