Kami
memahami kekhawatiran Anda. Pada dasarnya mie memilki bahan dasar
tepung terigu (gandum) yang termasuk di dalam golongan karbohidrat
sehingga bisa menggantikan nasi. Jadi sebagai sumber tenaga, mi
merupakan salah satu sumber yang cukup baik.
Namun
yang kurang dari mie adalah kandungan seratnya yang sangat minim.
Makanan berserat tentu jauh lebih baik karena makanan yang tidak
berserat akan diserap dan dijadikan lemak sehingga memudahkan seseorang
menjadi obesitas. Obesitas sendiri dapat merembet ke berbagai penyakit
seperti sumbatan pada jantung dan penyakit diabetes melitus.
Yang
lebih perlu diwaspadai adalah kandungan MSG yang terdapat di dalam
bumbu-bumbu mie. MSG banyak mengandung bumbu pengawet yang dapat
menyebabkan alergi. MSG sendiri di dalam beberapa penelitian disebutkan
dapat menyebabkan kanker. Alangkah lebih baiknya apabila membuat mie
dengan menggunakan bumbu yang dibikin sendiri.
Karena
kandunganya yang sebagian besar adalah karbohidrat, maka disarankan
untuk memasak mie dengan menambahkan berbagai penganan lain di dalamnya
sebagai sumber serat (wortel, kol, sawi), dan protein (telur, udang,
ayam). Telur sendiri memang merupakan salah satu sumber protein yang
baik. Namun perlu diingat bahwa kuning telur mengandung kolesterol yang
cukup tinggi dan berperan di dalam pembentukan sumbatan di jantung.
Telur baik untuk dikonsumsi asalkan tidak terlalu sering (3-4x/minggu).
Prinsip
utamanya adalah agar mengkonsumsi makanan secara tidak berlebihan dan
bervariasi agar kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi dengan seimbang.
Dengan mengetahui pengaruh dari konsumsi mi instan yang berlebihan
diharapkah agar kita semakin bijak dalam mengonsumsi makanan yang
terbaik bagi tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar